Bandung Lautan Properti
Bandung lautan properti – judul ini memang menggelikan, tetapi saya merasa terpanggil untuk sekedar mengulas sedikit bagaimana maraknya perkembangan bisnis di tanaha kota Mojang Priangan ini, terutama bisnis properti.
Pasalnya beberapa dekade terakhir ini kota Bandung mengalami degradasi pergesaran makna historis dari Bandung Lautan Api menjadi Bandung Lautan Asmara. Entahlah saya juga tidak tau siapa yang tega menikam nilai-nilai historis dan kultural bandung dengan sebutan semacam itu.
Inilah yang kemudian menjadi alasan kenapa saya menulis artikel dengan judul diatas, agar citra dan jati diri Bandung bisa dikembalikan secara perlahan.
Sebelum saya membahas kenapa Bandung menjadi lautan properti, saya akan jelaskan terlebih dahulu apa sejatinya properti itu dan bagaimana alur kinerja bisnis properti.
Penjelasan saya bukan untuk mahasiswa akuntansi, karena saya yakin pemahaman mereka terlalu dalam untuk sebutan sekelas properti. Ini adalah suplemen sehari-hari mereka yang biasa disebut property plant and equipment. Mahasiswa akuntansi yang tidak mengenal istilah itu, saya sarankan untuk pindah jurusan sebelum anda menyesal didunia dan melarat di akhirat.
Properti sejatinya merupakan harta berbentuk tanah dan gedung atau bangunan beserta sarana dan prasarana yang menggambarkan elemen yang tidak terpisahkan atas tanah dan gedung yang dimaksud. Dengan kata lain, jika seseorang atau pelaku usaha telah memiliki hak atas tanah dan bangunan maka ia juga berhak atas sarana dan prasarana yang ada didalamnya.
Dalam dunia bisnis, properti akan memberikan profit yang tidak kecil, karena asset tersebut bisa diperjual belikan, disewakan, diasuransikan, dan berbagai atribut bisnis lainnya. Sehingga jangan heran jika bisnis ini masuk dalam kategori bisnis yang menggiurkan, cetar dan membahana.
Lantas kenapa kemudian Bandung menjadi lautan properti?
Para investor dan pebisnis properti yang mulia, Bandung kini bagaikan gadis cantik yang sedang rajin bersolek. Infrastrukturnya banyak mengalami perbaikan. Mulai dari pembangunan jalan, transportasi publik, taman-taman tematik, dan yang berkesan adalah rencana proyek Bandung Technopolis.
Alhasil, pesona Kota Kembang ini semakin memikat hati para developer dan investor properti. Apartemen, hotel, perumahan, dan mal kian tumbuh subur disana. tidak mengherankan jika sebuah situs properti menobatkannya sebagai salah satu dari “5 kota terbaik untuk investasi properti‘ di Tanah Air, berdasarkan pertumbuhan harga, tren pencarian, dan kesempatan investasi.
Namun agar tidak salah pilih, tentunya para investor properti perlu cermat dan jeli sebelum membenamkan investasi disana. Apa saja yang mesti mereka perhatikan, lokasi dan proyek apa saja yang berpeluang meraup profit yang berlipat ganda, dan strategi apa yang perlu diterapkan.
Daya tarik Bandung sebagai lahan investasi properti sama menariknya dengan pariwisata di kota itu. Lalu, apa yang mesti diperhatikan sebelum membenamkan investasi di sana.
Dampak Pariwisata Bandung Terhadap Bisnis Properti
Sebuah majalah bisnis menyatakan bahwa berdasarkan BPS Kota Bandung, selama tahun 2013 tidak kurang pada 16,6 juta wisatawan (16,1 juta turis domestik dan 500.000 turis asing) datang berkunjung ke sana. Maka, tidaklah mengherankan bila 60% Pendapatan Asli Daerah Bandung berasal dari pariwisata.
Perkembangan industri pariwisata ini tentu saja berimbas pada industri properti. Bandung kini bagaikan lautan properti. Mal-mal semakin banyak. Bahkan, dalam periode 2014-2017, kota tersebut akan menambah sembilan mal baru.
Apartemen dan proyek-proyek perumahan pun semakin gencar dibuka. Tingginya arus wisatawan terutama dari jakarta tentunya akan meningkatkan kebutuhan hunian baik berupa landed house maupun apartemen dan hotel.
Bisnis properti di Bandung memang lagi naik daun. Dalam tiga tahun terakhir , industri properti di sana rata-rata tumbuh diatas 15%. Para developer kemudian mulai giat membangun proyek-proyek baru yang memikat para investor dari Jakarta. Harga tanah nya pun ikut meroket, di lokasi-lokasi strategis harganya bahkan menyamai harga tanah di Jakarta.
Investor Harus Jeli
Bandung dengan segala keunggulan dan daya pikatnya memang layak menjadi destinasi investasi properti. Namun, layaknya melihat sebuah peluang, para investor juga harus jeli sebelum terjun dalam ranah investasi properti Bandung. Why?
Kembali ke prinsip keseimbangan dalam dunia bisnis, yaitu akan selalu ada yang namanya loss-profit – untung – rugi dalam alur sebuah bisnis. Ke dua hal tersebut bukanlah kepastian. Artinya baik profit maupun loss tidak bisa dipastikan, lebih jauh lagi saya katakan tidak ada jaminan.
Namun kedunya bisa diprediksi dan dicapai dengan strategi dan keputusan yang matang. Tergantung pelaku usaha, mau yang mana, Loss atau Profit. Dan tentu saja semua pelaku bisnis dari belahan dunia manapun menginginkan profit. So, pasang strategi yang matang gan, jangan asal sundul aja. Babat sana babat sini, dan alhasil NIHIL.
Dalam dunia bisnis properti, strategi melihat peluang harus menjadi nomor wahid. Ya, meskipun saya belum berkecimpung didunia bisnis ini, namun saya paham seluk-beluk dan alurnya, meskipun belum pernah merasakan pahit-manisnya.
Calon investor harus jeli melihat wilayah-wilayah yang diprediksi bakal berkembang. Berkembang dalam artian dilokasi tersebut terdapat hiburan, pendidikan, kesehatan, sampai ketersediaan akses transportasi. Semuanya kembali kepada faktor lokasi dan akses.
Location and Access Approach
Lokasi dan akses memang tak bisa dipisahkan. Lokasi yang strategis harus menyediakan akses yang mudah bagi setiap orang yang berdomisili ditempat tersebut. Terkait dengan lokasi, calon investor harus memilih daerah yang high growth. Yaitu daerah yang menjadi pusat berbagai macam kegiatan, baik pendidikan, perekonomian, dan pemerintahan.
Seorang National Director Head of Advisory Jonas Lang LaSalle Indonesia, Vivin Harsanto mengemukakan secara khusus peluang dan kiat investasi apartemen di kota Bandung.
Ia melihat ada dua tipe apartemen di Bandung. Pertama, apartemen untuk resort yang target market nya warga Jakarta. Kedua apartemen untuk hunian atau investasi yang membidik warga Bandung atau orang-orang yang punya keterikatan dengan daerah itu.
Dengan perspektif ini, seorang Developer atau penyedia harus berhati-hati dalam pricing structure dan uniqueness (Harga yang memikat dan Keunikan tempat serta fasilitas).
Sebab jika orang Jakarta yang dibidik, fasilitas-fasilitas yang disediakan apartemen tersebut harus oke. View nya juga harus bagus, misalnya bisa lihat pemandangan gunung (gunung beneren ya, bukan gunung drible-dribelan).
Sedangkan bagi para investor, mereka harus memperhatikan gain dan pasar sewa dari apartemen yang hendak dibeli. Pada dasarnya motif investor itu ada dua : mengejar capital gain (kenaikan harga jual), dan mengejar recurring income (pendapatan sewa).
Kalau investor ingin mengejar capital gain, harga apartemen sejak pertama kali soft launch (dibeli) sampai serah terima biasanya akan mengalami kenaikan. Dan ini yang paling dikejar orang. Artinya sang investor bisa kemudian kembali menjual apartemen tersebut dengan mendapatkan keuntungan dari selisih harga beli dan harga jual.
Namun, harus hati-hati jika ternyata Developer memiliki banyak unit apartemen lainnya, akan terjadi persaingan antara secondary market dan primary market atau ada unsur kanibalisme. So, seorang investor harus menghindari proyek dengan developer yang memiliki unit dalam jumlah banyak, jika ingin mengejar capital gain.
Lain lagi strateginya jika investor ingin mengejar recurring income. Maka pasar sewanya harus kuat, baik yang berasal dari kelas pekerja dan karyawan, untuk kos-kosan, ataupun kebutuhan hunian keluarga muda. Strategi sewa harus diatur sedemikian rupa agar menghasilkan profit yang maksimal.
Baca juga artikel menarik lainnya tentang negara terkaya di dunia dan negara terkecil di dunia.
Demikianlah artikel mengenai dunia bisnis properti kota Bandung yang bisa saya sajikan. Sejatinya tulisan berbau bisnis seperti ini paling bagus dibuat oleh mereka yang berpengalaman. Namun apalah daya, saya hanya bisa berteori dan inilah teori yang bisa saya berikan dalam sajian artikel menarik dan tidak membosankan, Semoga.
Perlahan namun pasti, Bandung kini menjadi primadona dalam bisnis properti.
(Sumber Rujukan Data Property-in.co)