BJ Habibie Sang Figur Bangsa Nomor Wahid

Biografi Habibie – Siapa yang tak mengenalnya, sosok yang menjadi icon kecerdasan dan kebanggan bangsa. Ketika mendengar namanya, seantero bumi pertiwi berdecak kagum, dan sejumlah pimpinan negara asing mengakui kehebatannya.

Dialah Habibie, sang maestro terkemuka dibidang engineering (ilmu keteknikan yang dipraktekan dalam hidup untuk mempermudah manusia melakukan sesuatu), tokoh politik, dan sekaligus ekonom terbaik bangsa.

Habibie, selalu identik dengan kejeniusan. Bagaimana tidak sepak terjangnya dalam dunia pendidikan tak diragukan lagi. Track recordnya sebagai figur hebat dalam bidang teknologi telah dibuktikan dengan kualitas dirinya sebagai pemegang 46 paten aeronautika, sebuah ilmu yang mempelajari tentang industri dan teknologi konstruksi penerbangan.

Tak hanya handal dalam bidang teknologi, mantan sosok RI 1 ini sangat kompeten dalam bidang ekonomi.

Hal itu dibuktikan ketika krisis moneter 1998 melanda Indonesia menyebabkan inflasi besar-besaran dan menjadikan nilai tukar rupiah melemah pada kisaran Rp 15.000 per US$ nya. Namun dengan langkah kebijakan jenius nya, beliau mampu menjadikan nilai tukar rupiah meroket pada kisaran Rp 6.500 per US$ nya. Sangat fantastis dan luar biasa, namun sangat disayangkan ketika Habibie tak lagi eksis dalam dunia pemerintahan sampai dengan saat ini nilai tukar rupiah terus melemah bahkan sampai pada angka Rp 13,000.

Bukan soal siapa dia yang menjadikan seseorang terlihat HEBAT, melainkan seperti apa proses yang dilaluinya sehingga menjadikannya SOSOK yang SANGAT HEBAT

Profil BJ Habibie

Prof. Dr. -Ing. Dr. Sc. H.C. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie lahir tanggal 25 Juni 1936 di Parepare, Sulawesi Selatan, Indonesia. Anak ke empat dari delapan bersaudara dari pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan R.A. Tuti Marini Puspowardoyo.


Beliau menjadi Wakil Presiden RI ke-7 selama 2 bulan dan menjadi Presiden ke-3 Indonesia selama kurang lebih satu tahun. Orang tuanya merupakan keturunan antara orang Jawa (ibunya) dengan orang Makasar/Pare-Pare (ayahnya).

Dimasa kecil, Habibie telah menunjukkan kecerdasan dan semangat tinggi pada ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya Fisika.

Beliau kuliah di Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB) selama enam bulan, dan dilanjutkan ke Rhenisch Wesfalische Tehnische Hochscule – Jerman pada 1955. Habibie muda menghabiskan waktu 10 tahun untuk menyelesaikan studi S-1 hingga S-3 di Aachen-Jerman.

habibie quote

Habibie melanjutkan program doktoral setelah menikahi teman SMA-nya, Hasri Ainun Besari pada tahun 1962. Bersama dengan istrinya tinggal di Jerman, Habibie harus bekerja untuk membiayai biaya kuliah sekaligus biaya rumah tangganya. Dengan mendalami bidang Desain dan Konstruksi Pesawat Terbang.

Tahun 1965, Habibie menyelesaikan studi S-3 nya dan mendapat gelar Doktor Ingenieur (Doktor Teknik) dengan indeks prestasi summa cum laude.

Begitulah riwayat singkat tokoh yang sangat cinta terhadap ilmu pengetahuan ini. Tak tanggung-tanggung, semua kerja kerasnya menjadikannya figur yang dikenal banyak orang, dihargai, dikagumi, dan dijadikan panutan sebagai manusia yang paling berdedikasi dalam dunia pendidikan, teknologi, dan berbagai bidang lainnya.

Selaksa Karir dan Segudang Prestasi BJ Habibie

Begitu banyak kesuksesan yang telah beliau tuliskan dengan tinta emas dalam setiap inci perjalanan hidupnya. Yang pasti setiap kesuksesannya selalu mengedepankan kepentingan banyak orang. Sehingga tak heran jika sosok Habibie begitu dikagumi oleh banyak pihak baik kawan maupun lawan.

Karir dan Prestasi Habibie dalam Industri Pesawat Terbang di Jerman

Selama menjadi mahasiswa tingkat doktoral, BJ Habibie sudah mulai bekerja untuk menghidupi keluarganya dan biaya studinya. Setelah lulus, BJ Habibie bekerja di Messerschmitt-Bölkow-Blohm atau MBB Hamburg tahun 1965-1969 sebagai Kepala Penelitian dan Pengembangan pada Analisis Struktrur Pesawat Terbang

Pada tahun 1969-1973 beliau menjabat Kepala Divisi Metode dan Teknologi pada industri pesawat terbang komersial dan militer di MBB

Atas kinerja dan kebriliannya, 4 tahun kemudian, ia dipercaya sebagai Vice President sekaligus Direktur Teknologi di MBB serta menjadi Penasihat Senior bidang teknologi untuk Dewan Direktur MBB (1978 ). Beliau menjadi satu-satunya orang Asia yang berhasil menduduki jabatan nomor dua di perusahaan pesawat terbang Jerman yang bergengsi tersebut.

Tak kalah dengan ilmuwan-ilmuwan terdahulu yang menemukan berbagai inovasi dan rumusan yang bermanfaat, Tokoh Indonesia ini tak mau ketinggalan. Habibie menyumbangkan berbagai hasil penelitian dan sejumlah teori untuk ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang Thermodinamika, Konstruksi dan Aerodinamika. Beberapa rumusan teorinya dikenal dalam dunia pesawat terbang seperti “Habibie Factor“, “Habibie Theorem” dan “Habibie Method.

Lantas bagaimana karir beliau di dalam negeri? Jangan salah, ada begitu banyak peran dan sumbangsi beliau dalam membangun negeri ini menjadi terkemuka dalam bidang teknologi.

Peran Habibie dalam Memajukan Bangsa

Tahun 1978 hingga 1997, Beliau diangkat menjadi Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek) sekaligus merangkap sebagai Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Selama menjadi menteri, Habibie juga diangkat sebagai ketua ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia) yang kemudian menginspirasi beliau untuk mendirikan sekolah setingkat SMA (Sekolah Menengah Atas), yang berorientasi kepada nilai-nilai IMTAK (iman dan taKwa) dan IPTEK (Ilmu pengetahuan dan teknologi). Sekolah tersebut sampai saat ini masih sangat eksis dan kental dengan nila-nilai keilmuwan, Yaitu MAN Insan Cendekia Serpong dan MAN Insan Cendekia Gorontalo (penulis juga alumni dari sekolah mulia ini).

Selanjutnya peran Habibie yang paling memuaskan adalah dalam industri pesawat terbang indonesia, yaitu IPTN (Industri Pesawat Terbang Nusantara) dan beliau sebagai presiden direkturnya.

Hal yang paling membanggakan dalam segala proyek IPTN adalah semua tenaga profesional nya adalah anak-anak bangsa yang memiliki keahlian yang luar biasa. Sehingga produk IPTN mampu bersaing dikancah penerbangan dunia internasional.

pesawat N-250Siapa yang tak kenal N-250 yang merupakan produk pesawat terbang primadona hasil produksi IPTN pada waktu itu. N-250 dibuat dalam usaha merebut pasar di kelas 50-70 penumpang dengan keunggulan yang dimiliki di kelasnya (saat diluncurkan pada tahun 1995). Sekaligus menjadi bintang pameran pada saat Indonesian Air Show 1996 di Cengkareng.

Sebenarnya masih sangat banyak prestasi dan karir beliau yang tidak bisa penulis uraikan satu persatu. Karena pada dasarnya bukan untuk mengagungkan prestasi beliau, namun sekedar untuk menjadikannya sebagai motivasi bagi kita sebagai anak bangsa yang peduli dengan kemajuan dan eksistensi bangsa ini dimasa yang akan datang.

Romantika Habibie-Ainun

Dibalik lelaki hebat selalu ada wanita hebat

romantika habibie ainunSeperti itulah ungkapan yang pas untuk mendeskripsikan kisah cinta antara Pak Habibie dan Ibu Ainun. Sebuah alur panjang dalam kehidupan yang telah digariskan Tuhan untuk dua insan yang saling mendukung, saling memahami dan menghargai, dan saling mencintai tanpa mengenal waktu.

Ainun merupakan sosok yang begitu setia dan mendukung segalanya yang berhubungan dengan dunia Habibie. Begitu indah memang takdir Tuhan yang mempertemukan mereka dan bersama membangun keluarga yang begitu utuh, damai, dan penuh kasih sayang.

“Mengapa saya tidak bekerja? Bukankah saya dokter? Memang. Dan sangat mungkin bagi saya untuk bekerja pada waktu itu. Namun, saya pikir buat apa uang tambahan dan kepuasan batin yang barangkali cukup banyak itu jika akhirnya diberikan pada seorang perawat pengasuh anak bergaji tinggi dengan risiko kami sendiri kehilangan kedekatan pada anak sendiri? Apa artinya tambahan uang dan kepuasan profesional jika akhirnya anak saya tidak dapat saya timang dan saya bentuk sendiri pribadinya? Anak saya akan tidak mempunyai ibu.

Seimbangkah anak kehilangan ibu bapak? Seimbangkah orangtua kehilangan anak dengan uang dan kepuasan pribadi tambahan karena bekerja? Itulah sebabnya saya memutuskan menerima hidup pas-pasan. Tiga setengah tahun kami bertiga hidup begitu.

Sebuah bukti keikhlasan dan komitmen Ibu ainun dalam rangka menjaga dan membangun keluarganya, karena beliau yakin dan percaya bahwa materi bukanlah tandingan yang pantas dibandingkan peran orang tua dalam mendidik anaknya.

Habibie sangat beruntung memiliki wanita seperti Ainun, dan Ainun sangat pantas mendapatkan lelaki sejati seperti Habibie yang mampu menjaga, melindungi, dan menafkahinya dengan sepenuh hati. Kekuatan cinta keduanya begitu erat, bahkan hingga maut memisahkan salah satunya, namun cinta yang didasari oleh keterpautan jiwa akan selalu mekar tak pernah layu. Semoga Cinta Habibie-Ainun akan selalu kekal dunia dan akhirat. Amin

Demikianlah perjalanan panjang seorang Habibie sebagai figur bangsa nomor wahid (Begitulah pilihan penulis) yang sangat berjasa bagi bangsa dan negara, dalam berbagi bidang keilmuwan dan teknologi. Semoga Beliau akan terus mendapatkan rahmat dan berkah atas sumbangsi keilmuwan yang beliau berikan kepada anak bangsa, kepada GENERASI MUDA.

“We Are The Next Habibie”