Filosofi Bermain Saham : No Need For Waiting An Ideal Condition
Pertanyaan yang sering muncul dibenak banyak orang termasuk mereka yang ingin memulai trading atau investasi saham adalah “apakah ada waktu yang pas” untuk memulainya?
Memang ini merupakan pertanyaan universal. Bukan hanya dalam “permainan” saham saja, bahkan dalam berbagai ranah kehidupan, pertanyaan semacam ini kerap kali menjadi keraguan bagi hati yang sedang gundah gulana.
E.B. White salah seorang penulis Amerika pernah berkata : “A writer who waits for ideal conditions under which to work will die without putting a word to paper.” Seorang penulis yang menanti waktu ideal (pas) untuk mulai menulis, akan meninggal tanpa sepatah kata pun.
White ingin menegaskan kepada siapapun yang ingin menulis bahwa tidak ada istilah menunggu waktu yang tepat. Karena bagi seorang penulis, setiap detik adalah waktu yang berharga. Menunggu hanya akan membuat mereka termenung dan pada akhirnya tak satupun tulisan yang dihasilkan.
Lalu bagaimana dengan bermain saham?
Filosofi menulis ala E.B White itu bisa anda gunakan dalam bermain saham. Jika anda terjebak dalam “penantian” waktu yang tepat, maka sampai kapanpun anda takkan pernah bermain saham. Mulai lah sekarang juga jika anda merasa telah memahami saham sepenuhnya dan amunisi (modal) telah anda siapkan. (baca : belajar saham jika masih ingin tau lebih tentang investasi ini)
Jika anda terus-terusan berada dalam keraguan, maka bisa dipastikan anda tidak akan pernah mengenal yang namanya pasar saham.
Yang terpenting adalah memulainya. Karena hanya dengan memulai anda kemudian akan tahu apakah trading dan investasi saham adalah “pekerjaan” yang cocok untuk anda tekuni. Jika cocok, lanjutkan. Jika tidak, cukup berhenti dan cari alternatif lain. Mudah kan?
Jangan kan dalam investasi saham, bahkan untuk berbagai urusan dan aktivitas pun yang terpenting adalah “memulainya”. Dan untuk memulai, diri anda adalah pemegang otoritas tertinggi. Keputusan ada ditangan anda. Memulai sekarang, atau tidak sama sekali!
“Kalau bukan anda siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi” – Gaya retorika ala pejabat politik ini tak ada salahnya sekali-kali anda renungi.
Diadaptasi dari tulisan Bung Iyan dalam offisial blognya (terusbelajarsaham.blogspot.com)