Hengkang Kaki Dari Kancah Bisnis Indonesia, Apa Alasan Ford?

Salah satu industri bisnis otomotif di Indonesia, PT Ford Motor Indonesia (FMI) mengumumkan penutupan atas kegiatan bisnis yang mencakup semua segmen.

Lalu apa yang menjadi alasan FMI untuk hengkang dari Indonesia?

Sebelumnya FMI resmi mengeluarkan pernyataan untuk menutup bisnis otomotifnya melalui Presiden Direktur, Bagus Susanto.

Berikut pernyataan resmi FMI sebagaimana dilansir dari Kompas:

Hari ini kami telah mengumumkan keputusan bisnis yang sulit untuk mundur dari seluruh operasi kami di Indonesia pada paruh kedua tahun ini. Hal ini termasuk menutup dealership Ford dan menghentikan penjualan dan impor resmi semua kendaraan Ford.

Kami ingin memastikan bahwa Anda dapat terus mengunjungi dealer Ford untuk semua dukungan layanan penjualan, servis, dan garansi hingga beberapa waktu ke depan tahun ini. Kami berkomitmen untuk menyediakan kesinambungan dukungan pelayanan servis dan garansi setelah kepergian kami dan akan menghubungi Anda lagi sebelum proses pergantian untuk memberitahukan mengenai pengaturan yang baru. Hormat kami, Bagus Susanto Managing Director, Ford Motor Indonesia.

Adapun yang menjadi alasan utama FMI untuk angkat kaki dari Indonesia adalah yang pertama karena masalah penjualan. Data wholesale perusahaan tersebut pada tahun 2015 menunjukkan jumlah penjualan sekitar 6000 unit. Padahal pada tahun 2014 mereka berhasil menjual kurang lebih 12 ribu unit. Penurunan yang signifikan ini membuat FMI harus terpaksa membuat keputusan terberat untuk menghentikan kegiatan bisnisnya.


Alsan kedua adalah karena risiko keuntungan yang tidak berkelanjutan. Direktur Komunikasi FMI, Lea Kartika menyampaikan bahwa dalam rangka melayani pasar global, negara dengan dinamika seperti Indonesia akan sulit mendatangkan persaingan yang efektif. Tidak tersediannya fasilitas produksi lokal sekaligus kendaraan di segmen utama, membuat Ford sulit bersaing secara bisnis di Indonesia. Dengan berbagai pertimbangan itu, Ford harus hengkang dari kancah bisnis otomotif Indonesia.