Kepemilikan Saham Di BCA

Berdiri sejak tahun 1957 BCA (Bank Central Asia) semakin berkembang dalam menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan visi misi perbankan yang diusung.

Sesuai dengan slogan “Senantiasa di sisi anda”, BCA terus berupaya memberikan layanan dan solusi terbaik bagi nasabahnya.

Baiklah, kali ini saya akan membagikan tulisan untuk mengenal siapa saja para shareholder (pemegang saham) yang ada di bank BCA.

# Robert Budi Hartono Dan Bambang Hartono

Sampai dengan saat ini total saham BCA berjumlah 24.655.010.000 dengan kepemilikan saham 47,15% atau sekitar 11.625.990.000 dipegang oleh Robert Budi Hartono dan Bambang Hartono.

Selain menguasai saham BCA, dua shareholder ini juga merupakan pemilik saham Djarum yang pada tahun 2015 membuat keduanya dinobatkan sebagai orang terkaya di Indonesia.

robert budi hartonoMajalah Forbes pada tahun 2015 merilis daftar orang terkaya di dunia, dan Budi Hartono berada pada urutan ke 142 di dunia dan pertama di Indonesia dengan total kekayaan mencapai 8,6 milyar dollar.

Dengan demikian, tidak mengherankan jika 47,15% saham BCA dipegang oleh the richest brother in Indonesia ini.


# Anthony Salim

Anthony Salim mengakuisisi saham BCA sebesar 1,76%  dengan kepemilikan jumlah saham 434.079.976.

Anthony Salim merupakan pemilik perusahaan indofood yang memproduksi mie instan (Indomie, Supermi dan Sarimi), susu Indomilk, tepung terigu Bogasari (Segitiga Biru, Kunci Biru dan Cakra Kembar), minyak goreng (Bimoli) hingga mentega (Simas Palmia).

Sebenarnya sebelum krisis tahun 1998, Anthony Salim menguasai banyak saham di beberapa perusahaan besar, namun ketika krisis melanda dan karena menghadapi kendala tingginya liabilitas (utang) perusahaan, beliau harus menjual saham perusahaan-perusahaan tersebut. Yaitu PT Indocement Tunggal Perkasa, PT BCA, dan PT Indomobil Sukses Internasional.

# Masyarakat

Total saham BCA adalah sebesar 24.655.010.000 dimana 47,15% dikuasai oleh Hartono Brother, 1,76% oleh Anthony Salim, dan sisanya 51,09% oleh masyarakat karena BCA merupakan perusahaan yang telah go public sehingga siapapun bisa membeli sahamnya.